Residu atau limbah merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh pemangku ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Salah satu bentuk residu yang menjadi tantangan besar adalah drop box atau kotak penampungan barang bekas yang sering ditemui di berbagai tempat seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat umum lainnya.
Drop box merupakan tempat yang biasanya digunakan untuk menampung barang-barang bekas seperti pakaian, sepatu, dan barang-barang lainnya yang sudah tidak terpakai lagi. Namun, sayangnya drop box seringkali digunakan sebagai tempat pembuangan barang-barang yang sudah rusak dan tidak layak pakai. Hal ini menyebabkan masalah baru bagi pemangku ekonomi berkelanjutan, karena mereka harus menangani limbah-limbah ini dengan cara yang ramah lingkungan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan kampanye yang lebih intensif tentang pentingnya pengelolaan limbah yang baik. Pemangku ekonomi berkelanjutan juga perlu bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi-solusi yang tepat dalam mengelola residu dari drop box ini.
Selain itu, pemangku ekonomi berkelanjutan juga perlu meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti produsen, distributor, dan konsumen untuk menciptakan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan masalah residu dari drop box ini dapat diminimalisir dan tidak lagi menjadi hambatan bagi pemangku ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Dengan demikian, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama berperan aktif dalam mengatasi masalah residu dari drop box ini. Dengan upaya bersama, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih bersih dan ramah lingkungan bagi generasi mendatang.