Jenama fesyen SukkhaCitta hadirkan pameran bertajuk “REGENERASI”

Jenama fesyen lokal SukkhaCitta baru-baru ini mengadakan pameran bertajuk “REGENERASI” di Jakarta. Pameran ini merupakan ajang untuk memperkenalkan koleksi terbaru dari SukkhaCitta yang mengusung konsep regenerasi, yaitu proses pembaharuan dan pemulihan.

SukkhaCitta dikenal sebagai brand fesyen yang mengutamakan keberlanjutan dan keberagaman. Mereka menggunakan bahan-bahan alami dan teknik tradisional dalam proses pembuatan pakaian mereka. Dengan mengusung konsep regenerasi, SukkhaCitta ingin mengajak para konsumen untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal.

Pameran “REGENERASI” ini menampilkan berbagai koleksi pakaian yang terinspirasi dari alam dan kearifan lokal. Mulai dari batik tradisional hingga motif-motif modern yang dipadukan dengan sentuhan kontemporer. Para pengunjung dapat melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan pakaian dari SukkhaCitta, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik pembatikan yang digunakan.

Selain itu, pameran ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik seperti workshop membatik, diskusi tentang keberlanjutan fesyen, dan pertunjukan seni budaya. Para pengunjung juga dapat berbelanja langsung koleksi terbaru dari SukkhaCitta dengan harga spesial selama pameran berlangsung.

Pameran “REGENERASI” dari SukkhaCitta ini mendapat sambutan yang hangat dari para pecinta fesyen lokal. Mereka menyambut baik inisiatif dari SukkhaCitta untuk membawa pesan keberlanjutan dan keberagaman melalui karya-karya mereka. Diharapkan dengan adanya pameran ini, semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan budaya lokal melalui pilihan konsumsi fesyen yang lebih berkelanjutan.

SukkhaCitta terus berkomitmen untuk terus menghadirkan koleksi-koleksi fesyen yang tidak hanya indah secara visual, namun juga memiliki makna dan nilai yang mendalam. Mereka berharap dapat terus menjadi inspirasi bagi para desainer fesyen lokal lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan budaya dalam setiap karya mereka.